TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap cairnya Tunjangan Hari Raya atau THR pada bulan ini dan gaji ke-13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada bulan depan, dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi kuartal II. Pembayaran THR bagi penerima pensiun/tunjangan, juga dilaksanakan serentak pada hari ini.
BACA: Bayar THR PNS, Sri Mulyani Sudah Cairkan Rp 10 Triliun
"Jadi kita berharap nanti di kuartal II momentum pertumbuhan ekonomi akan jauh lebih tinggi dari kuartal I," kata Sri Mulyani di kantornya, Jakarta, Jumat, 24 Mei 2019.
Menurut dia, pertumbuhan ekonomi kuartal II, terutama dipacu oleh konsumsi dan investasi dari sisi permintaan. Sedangkan, kata dia, dari sisi suplai produksinya, mengandalkan pada sektor manufaktur, perdagangan, sektor keuangan, dan transportasi.
"Selama sektor pertanian masih tumbuh di atas 3 persen, indikasi produksi masih bagus," tutur Sri Mulyani.
Berdasarkan hasil monitoring Kementerian Keuangan, THR telah dicairkan Rp 19 triliun atau 95 persen dari proyeksi kebutuhan dana. Menurut dia, proyeksi kebutuhan dana Rp 20 triliun yang terdiri untuk membayar THR bagi PNS, Prajurit TNI, Anggota POLRI sebesar RP 11, 4 triliun dan penerima pensiun/tunjangan sebesar Rp 7,6 triliun. "Monitoring itu sampai dengan tanggal 24 Mei 2019 pukul 10.00 WIB," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan THR akan berdampak langsung kepada pertumbuhan konsumsi. Walau menurut dia, memang ada THR yang tidak dibelanjakan semua. Kendati begitu, biasanya menjelang Lebaran ada ekstra belanja untuk membeli makanan, baju dan perjanalan. Sehingga dia berharap itu akan berdampak kepada para produsen dan perdagangan.
"Kami berharap untuk kuartal II ini, darisisi perrumbuhan ekonimi. Dari sisi agregat demand, kosumsi terjaga di atas 5 persen dan tentu kami berharap situasi politik tetap kondusif sehingga kepercayaan konsumen terjaga," ujarnya.
Baca: Menaker Terbitkan Surat Edaran THR Lebaran, Apa Isinya?
Menurut Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan bahwa seiring dengan waktu pencairan THR ini, harga-harga stabil, bahkan beberapa harga stagnan. "Ini berarti daya beli masyarakat tidak tergerus inflasi. Ini merupakan indikator yang cukup baik."
HENDARTYO HANGGI